Senin, 25 Juli 2016

Penyelesaian Masalah Jaringan Berdasarkan Model OSI

Troubleshoting Model OSI

Model  OSI  juga  menyediakan  dasar  yang  sistematis  untuk  mengatasi  masalah  jaringan.  Dalam  setiap skenario troubleshooting, prosedur pemecahan masalah dasar meliputi langkah-langkah berikut:
  1. Mengidentifikasi dan memprioritaskan solusi alternatif.
  2. Pilih salah satu alternatif sebagai solusinya.
  3. Mengimplementasikan solusi.
  4. Mengevaluasi solusi.

Model OSI  dapat  digunakan  sebagai  pedoman  untuk  pemecahan masalah. Menggunakan model  berlapis, ada  tiga  pendekatan  pemecahan masalah  yang  berbeda  yang  teknisi  dapat  digunakan  untuk mengisolasi masalah:
  1. Bottom-Up  - Pendekatan  bottom-up  dimulai  dengan  komponen  fisik  dari  jaringan  dan  bekerja  dengan cara naik  lapisan dari model OSI. Pemecahan masalah bottom-up merupakan pendekatan yang efektif dan efisien untuk tersangka masalah fisik.
  2. Top-Down - Pendekatan top-down dimulai dengan aplikasi pengguna dan bekerja dengan cara menuruni lapisan  dari  model  OSI.  Pendekatan  ini  dimulai  dengan  asumsi  bahwa  masalahnya  adalah  dengan aplikasi dan bukan infrastruktur jaringan.
  3. Divide-and-Conquer  -digunakan  oleh  teknisi  jaringan  lebih  berpengalaman.  Teknisi membuat  tebakan menargetkan  lapisan  masalah  dan  kemudian  berdasarkan  hasil  pengamatan,  bergerak  ke  atas  atau bawah lapisan OSI.

Layer 1  Troubleshooting
Layer 1 berkaitan dengan konektivitas fisik dari perangkat jaringan. Permasalahan layer 1 sering melibatkan kabel dan listrik, dan merupakan alasan untuk memanggil help desk. Beberapa umum layer 1 meliputi :
  • Daya perangkat mati
  • Daya perangkat dicabut
  • Koneksi jaringan kabel yang longgar
  • Jenis kabel yang salah
  • Kabel jaringan yang rusak
  • Titik akses nirkabel rusak
  • Pengaturan nirkabel yang salah, misalnya SSID

Untuk memecahkan masalah pada Layer 1, periksa dulu bahwa semua perangkat  listrik  telah menyala. Hal ini mungkin  tampaknya menjadi  solusi  yang  jelas,  tetapi  banyak  kali  orang  yang melaporkan masalahnya mungkin mengabaikan  perangkat  yang  berada  dalam  jalur  jaringan  dari  sumber  ke  tujuan.  Jika  ada  LED yang  menampilkan  status  keterhubungan,  mem-verifikasi  dengan  pelanggan  bahwa  mereka  sedang menandakan secara benar. Secara visual memeriksa semua pemasangan kabel jaringan dan menyambung kembali kabel untuk memastikan koneksi yang benar. Jika masalahnya adalah dengan nirkabel, pastikan titik akses nirkabel operasional dan bahwa pengaturan nirkabel dikonfigurasi dengan benar.

Ketika sedikit troubleshooting suatu masalah, teknisi harus menasihati pemanggil melalui setiap langkah, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilakukan jika kesalahan ditemukan. Jika itu ditentukan bahwa semua Layer 1 terbitan telah ditujukan, sekarang saatnya untuk bepergian atas, model OSI ke Layer 2. Ketika sedikit troubleshooting suatu masalah,  teknisi harus segera memberi  tahu penelepon melewati setiap  langkah, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilakukan Jika suatu kesalahan ditemukan.

Layer 2 Troubleshooting
Masalah pada Layer 2 dapat disebabkan oleh peralatan yang rusak, driver perangkat yang salah, atau switch salah  dikonfigurasi. Ketika  troubleshooting  suatu masalah, mungkin  sulit  untuk mengisolasi masalah  pada layer 2.
Seorang  teknisi  on-site  dapat memeriksa  apakah NIC  terinstal  dan  bekerja  dengan  benar. Reseating NIC, atau mengganti NIC rusak dapat membantu untuk mengisolasi masalah. Proses yang sama dapat dilakukan dengan switch jaringan.

Layer 3 Troubleshooting
Pada Layer 3, teknisi perlu menyelidiki pengalamatan logis digunakan dalam jaringan, seperti skema alamat IP.  Jika  jaringan  menggunakan  alamat  IP,  teknisi  memverifikasi  bahwa  perangkat  tersebut  memiliki pengaturan yang tepat, seperti:
  • Alamat IP dalam jaringan yang ditetapkan
  • Correct subnet mask
  • Default gateway yang benar
  • Pengaturan lain yang diperlukan, seperti DHCP atau DNS

Pada Layer 3, beberapa utilitas dapat membantu dengan proses pemecahan masalah. Tiga command  line yang paling umum adalah :
  • ipconfig - Menunjukkan pengaturan IP pada komputer
  • ping - Tes konektivitas jaringan dasar
  • Tracert - Melihat jalur routing antara sumber dan tujuan tersedia

Kebanyakan masalah  jaringan  biasanya  dapat  diatasi  dengan menggunakan  ini  Layer  1,  2,  dan  3  teknik Troubleshooting.

Layer 4 Troubleshooting
Jika Layers 1 sampai 3 semua muncul untuk menjadi beroperasi secara normal dan teknisi berhasil bisa nge-ping  alamat  IP  dari  server  jauh,  sekarang  saatnya  untuk  memeriksa  lapisan  yang  lebih  tinggi.  Sebagai contoh, suatu firewall jaringan digunakan sepanjang alur, penting untuk memeriksa bahwa aplikasi TCP atau UDP port terbuka dan tidak ada filter mendaftar sedang menghalangi lalu lintas ke port tersebut.

Layer 5 -7 Troubleshooting
Teknisi juga harus memeriksa konfigurasi aplikasi. Sebagai contoh, jika troubleshooting suatu email, pastikan bahwa  aplikasi  yang  dikonfigurasi    benar  mengirim  dan  menerima  informasi  server  email.  Hal  ini  juga diperlukan untuk memastikan bahwa resolusi nama domain berfungsi seperti yang diharapkan


Standar Pengkabelan EIA 586

Sering kali kita dihadapkan pada permasalahan yang mungkin nampak sepele tetapi bisaberakibat fatal di kemudian hari. Bagi sebagian orang ( termasuk saya dulu) menyambung kabel UTP dengan konektor RJ45 cukuplah asal dua ujungnya berwarna sama pasti sudah bukan masalah. Akan tetapi di dalam jaringan yang kompleks dan melibatkan banyak orang tentulah hal tersebut bisa menjadikan masalah dan terjadi keruwetan. Karena itu pentingdilakukan standarisasi pemasangan. Tentu kita tidak perlu membuat aturan standard sendiri karena sudah ada lembaga yang mengelola hal tersebut yaitu TIA/EIA,http://www.tiaonline.org/standards/catalog/ dan tinggal kita mengikutinya.

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang lazim dipakai adalah kabel UTP categori 5 (UTPCat 5) yang secara praktis bisa support transfer data hingga 100 Mbps. UTP Cat 5 terdiriatas4 pasang kabel berwarna atau 8 kabel tunggal. warna kabel tersebut adalah sbb :

Pasangan 1 Putih-Biru dan Biru                                       
Pasangan2 Putih-orange dan Orange
Pasangan 3 Putih-Hijau dan Hijau
Pasangan 4 Putih-Coklat dan Coklat

Gambar 1. Urutan Kabel UTP Standard EIA/TIA-568B





2. Standar pemasangan EIA/TIA-568B RJ-45
Mengacu pada standard EIA/TIA-568B maka urutan pemasangan kabel UTP Straight Seperti gambar 2. Untuk kabel straight (standard) dua ujung kabel memiliki urutan yang sama.
Untuk Kabel cross over urutannya pin 1 dan 3 tukar posisi, ping 2 dan 6 tukar posisi. Atau urutan seperti pada gambar 3.

Gambar 2. Urutan Kabel UTP Straight Standard EIA/TIA-568B


Gambar 3. Urutan Kabel UTP Cross Over Standard EIA/TIA-568B

3. Standar pemasangan EIA/TIA-568A RJ-45
Mengacu pada standar EIA/TIA-568A urutan kabelnya adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Susunan Kabel UTP Standard EIA/TIA-568A


Untuk kabel Straigth kedua ujung memiliki urutan sbb:
Gambar 5. Susunan Kabel UTP Straight Standard EIA/TIA-568A

Untuk Kabel Cross Over urutan sbb :
Gambar 6. Susunan Kabel UTP Cross Over Standard EIA/TIA-568A

Sumber : https://ryanflyway.wordpress.com/keamanan-sistem-komputer/urutan-kabel-utp/




Minggu, 24 Juli 2016

PENGUJIAN KABEL PADA JARINGAN

Menguji jaringann secara hardware 

a. Perhatikan lampu indikator NIC nya, jika warna sudah hijau jaringan baik.
b. Perhatikan juga lampu indikator pada HUB atau SWITCH, bila sudah menyala jaringan sudah jalan
c. Kemudian teslah kabel jaringan dengan tester , apabila warna-warnanya aktif dan berturut-turut maka jaringan baik


Menguji jaringan secara software

a. Find computer pada neighbourhood indikasi bola telah terhubung adalah akan ditemukan komputer name yang sesuai dengan pencrian jika computer namenya benar.
b. Double klik pada icon neighbour akan muncul komputer name , selain computer name milik kita sendiri
c. Windows eksplorer pada drive network neighbourhood akan muncul computer name selain milik kita sendiri
d. Ping IP Addres komputer lain , maka akan mendapat balassan pengiriman data dari komputer yang kita hubungi sedang aktif dan dalam sistem jaringan yang sama dengan kita contoh 



Sabtu, 23 Juli 2016

Permasalahan jaringan yang ada pada lapisan fisik LAN dan solusinya

Permasalahan jaringan yang ada pada lapisan fisik LAN dan solusinya

1. Mengidentifikasi Masalah - Masalah pada Lapisan Fisik.

          Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.

2. Masalah - Masalah pada Lapisan Fisik.


     A. Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan
          Yang ini merupakan masalah jaringan yang umum kita temui akibat putusnya kabel jaringan yang bisa mempengaruhi kinerja sebuah komputer dalam jaringan karena putusnya kabel patch kita karena digigit binatang atau sejenisnya, masalah jaringan yang berdampak pada satu blok gedung karena putusnya kabel antar switch (uplink cable) atau bahkan berdampak pada sebagian besar komputer dalam jaringan Lan kita karena kegagalan backbone cable.


     B. Kerusakan pada kabel dan konektor jaringan
           Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:


           • Jenis Kabel Serat Optik menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan.


          • Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan switch/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.


          • Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan sistem jaringan akan down/mati dan komunikasi antar komputer berhenti.


Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bisa digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu mengganti konektornya saja.


     C. Masalah jaringan karena kegagalan piranti jaringan
          Skala gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa bervariasi, dari hanya sebuah komputer karena kegagalan NIC – Lan Card, beberapa komputer karena kegagalan switch, atau bahkan berskala luas karena kegagalan pada switch central yang menghubungkan jaringan server. Untuk kegagalan Lan card di salah satu komputer bisa diganti dengan network card cadangan anda.


     D. Gangguan atau kerusakan pada Hub/switch
          Hub/switch merupakan terminal atau pembagi sinyal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja, namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar positif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus, namun saran saya lebih baik mengganti dengan yang baru selain kualitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.


     E. Masalah jaringan karena kegagalan sistem
          Kegagalan sistem bisa saja karena ada masalah dengan DHCP server anda sehingga clients tidak menerima IP address. Atau bisa saja karena ada masalah dengan sistem Directory Services anda sehingga clients tidak bisa login ke jaringan. Atau bisa saja karena ada masalah dengan register nama pada sistem DNS anda.


     F. Tidak bisa sharing data
          Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada komputer masih di disable jadi kita harus mengaktifkan dengan cara memilih file atau folder yang ingin kita sharingkan datanya dengan cara klik kanan pada folder atau file tersebut lalu pilih sharing, jika masih tidak bisa juga kemungkinan sedang terjadi hang pada komputer anda dan yang harus ditempuh adalah dengan cara merestart komputer anda.
Hal ini juga sering terjadi karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.


     G. Masalah jaringan karena ledakan virus
         Jenis ini juga merupakan masalah jaringan yang bukan karena kegagalan infrastruktur jaringan fisik, akan tetapi sistem jaringan anda akan kebanjiran traffic dari pengaruh virus yang menyerang sistem server dan menulari ke semua komputer dalam jaringan anda. Kinerja dari sistem jaringan anda akan menjadi sangat pelan sekali bahkan boleh dibilang ambruk. Apa yang bisa anda lakukan dengan serangan virus ini adalah menerapkan best practice security policy, pertahanan sistem anda harus kuat sekali dalam menangani serangan itu.


     H. Masalah koneksi lambat


Penyebab : Banyaknya PC yang disharing.
Aktifitas Client-Client PC yang Download atau Upload Malware (Virus, Trojan, Spyware) yang menghabiskan Bandwidth serta kondisi PC yang memang lambat.


Solusi : Gunakan Bandwidth management, atau gunakan antivirus serta anti Spyware untuk mengatasi permasalahan tersebut. Atau dapat juga dilakukan dengan cara menambah kecepatan koneksi internet, Menambah kecepatan akses internet sangat diinginkan para pengguna internet. Ada banyak cara digunakan untuk menambah kecepatan akses koneksi internet, dari cara simpel menonaktifkan loading gambar pada browser hingga penggunaan software tertentu.


     I. Tidak muncul Local Area Connection
          Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalau kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.


     J. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
          Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indikator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum bisa coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikoneksikan dengan HUB atau belum. Jika belum di koneksikan hingga lampu indikator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.


     K. Lampu indikator pada kartu jaringan dan pada switch/hub hidup, kabel utp yang digunakan dalam kondisi yang baik, akan tetapi tidak dapat terhubung.


Kemungkinan terjadi kerusakan pada port kartu jaringan.
Solusi : Mengganti Kartu jaringan (Network Interface Card) dengan yang baru.


     L. Koneksi antara komputer dengan acces point lambat.
Kemungkinan karena jarak yang terlalu jauh antara komputer dengan acces point.
Solusi : Memperdekat jarak antara komputer dengan accespoint.


     M. Printer tidak dapat di akses pada komputer lain.


Dikarenakan printer tersebut belum di sharing.
Solusi : Masuk ke control panel, pilih printers and faxes, lalu pilih printer yang akan di sharing kemudian klik kanan, pilih sharing, terakhir pilih sharing this printer lalu klik ok.


3. Solusi Masalah - Masalah pada Lapisan Fisik. [Pada OS Windows XP]


A. Status Jaringan “Connected” Namun Tidak Dapat Terhubung Ke Internet
Status yang tampil menunjukkan bahwa komputer kita telah terhubung dengan jaringan lokal. Meski demikian, komputer kita tidak dapat terhubung ke internet. Langkah yang dapat diambil :


Jalankan Web Browser Anda, dan cobalah untuk mengunjungi beberapa website :
Misalnya coba kunjungi http://wisatalinux.com . Jika dapat membuka satu website dan tidak dapat membuka website lain berarti jaringan komputer Anda baik-baik saja, dan kemungkinan masalah terletak pada ISP. Jika sama sekali tidak bisa terhubung, coba langkah berikutnya.
Coba untuk melepaskan sambungan modem ke line telepon, dan tunggu beberapa saat lalu pasang lagi, dan coba lagi untuk mengunjungi website.
Jika Anda terhubung dengan media wireless, cobalah untuk melepas kabel WAN pada Access Point, tunggu bebera saat dan sambungkan kembali dan coba lagi untuk mengunjungi website.
Cobalah untuk merestart komputer
Jika tetap belum terhubung juga, cobalah untuk menghubungi pihak ISP untuk meminta bantuan.


B. Status NIC atau Wireless: Disabled
Jika ini yang terlihat, coba untuk klik kanan pada icon tersebut dan klik Enable


C. Limited or No Connectivity Status
Langkah yang dapat diambil :
Klik kanan pada icon network adapter dan pilih repair. Coba perhatikan apakah icon tersebut sudah berubah menjadi connected ? Jika sudah berarti komputer Anda sudah dapat terhubung ke jaringan.
Buka property TCP/IP dan pastikan bahwa konfigurasi TCP/IP adalah obtain IP Address Automatically
Cobalah untuk restart komputer Anda
Jika status Anda masih limited, cobalah untuk menghubungi pihak ISP


D. Network Cable Unplugged
Coba periksa apakah kabel jaringan Anda telah terpasang pada port NIC, jika belum pasangkan kembali
Jika kabel jaringan sudah terpasang namun tetap tidak terhubung, cobalah untuk mengganti port lain pada switch.
Jika masih belum bisa, cobalah untuk mengganti kabel jaringan. Siapa tahu, kabel jaringan sudah rusak.
Jika tetap belum bisa, kemungkinan kerusakan terdapat pada Network Adapter, cobalah menggantinya dengan Network Adapter lain.


E. Wireless Connection Not Connected
Periksalah status perangkat wireless Anda pada Windows, pastikan dalam keadaan Aktif
Cobalah untuk melakukan pencarian sinyal pada hotspot area.





Rabu, 28 Oktober 2015

Protokol Jaringan adalah perangkat aturan yang digunakan dalam jaringan, Protokol adalah aturan main yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan sehingga komputer-komputer anggota jaringan dan komputer berbeda platform dapat saling berkomunikasi. semua jenis-jenis jaringan komputer menggunakan protokol. Aturan-aturan Protokol adalahtermasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data. 

Protokol dapat di misalkan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang berbeda akan berdilaog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat di pastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan komunikasi dapat bverjalan dengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus berdialog jasa penterjemah atau protokol. 

Demikian juga halnya 2 komputer dari pabrik yang berbeda ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak akan terselenggara dialog yang baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya dialogyang di mengerti oleh kedua computer tersebut, maka harus menggunakan suatu protokol yang dapat digunakan secara umum. 






Protokol jaringan pertama kali dirancang pada awal tahun 1970an. Akan tetapi pada saat itu protokol tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti saat ini. Baru pada awal tahun 1990 an mulai di sadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga mulai banyak bermunculan berbagi jenis protokol yang di gunakan untuk beberapa kalangan tertentu. Dengan terciptanya banyak jenis protokol, maka timbul suatu masalah baru dimana jenis protokol dari sebuah pabrik tertentu tidak dapat saling berkomunikasi terhadap protokol jenis lain. 

Sehingga pada akhirnya suatu badan, yaitu International Standard Organisation (ISO) membuat standarisasi protokol yang saat ini di kenal dengan protokol model Open System Interconnection atau yang dikenal dengan OSI. Tetapi di karenakan model OSI ini adalah sebgai konsep dasar dan preferensi teori cara bekerja sebuah protokol, dalam perkembangannya protokol TCP/IP di gunakan sebagai standar de facto, yaitu standar yang di terima karena pemakainnya secara sendirinya semakin berkembang. 


Pada awalnya sebuah protokol jaringan diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk kepentingan komunikasi antar device (alat) buatan mereka. Kelemahannya adalah timbulnya kesulitan pertukaran informasi apabila alat yang digunakan tidak dibuat oleh satu vendor. Karenanya protokol-protokol jenis ini mulai ditinggalkan dan digantikan oleh protokol standard.

Adapun beberapa contoh protokol company Standard adalah sebagai berikut:

·         Banyan VINES




Banyan VINES atau Virtual Integrated network service adalah protokol komputer yang berjalan diatas platform UNIX dan sistem jaringan milik AT&T. Protokol ini didasari oleh protokol Xerox XNS, Novell NetWare, dan ARCNET. Protokol ini didesain oleh tim yang dipimpin James Allchin sekitar tahun 1980-an. 

Dalam membangun jaringan komputer, VINES memetakan alamat client pada VIP (VINES Internetwork Protocol). VIP sangat mirip dengan TCP/IP yang digunakan saat ini. VIP mengggunakan alamat sepanjang 48-bit dengan perincian 32-bit untuk jaringan dan 16-bit untuk alamat host. Keuntungannya, banyan VINES juga menawarkan aplikasi yang dapat mengintegrasikan jaringan Windows NT (NetBEUI), AppleTalk, dan jaringan UNIX ke dalam sebuah jaringan dengan Banyan VINES sebagai pusatnya. Karenanya Banyan VINES dapat diterima secara umum dan dipergunakan di MS-DOS, IBM, dan Machintosh.

·             AppleTalk




Appletalk merupakan protokol jaringan yang dikembangkan oleh Apple Inc sekitar tahun 1980, kemudian dipergunakan pada machintosh pada tahun 1985. Pada awalnya Apple mengembangkan AppleNet yang didasari oleh Xerox XNS. Setelah penemuan perangkat jaringan dasar seperti Ethernet, Token Ring, Dsb. Apple kemudian mengembangkan AppleNet menjadi protokol yang lebih baik dan mendukung pengenalan platform lain sepeti IBM. 

AppleTalk memiliki fitur unggulan seperti share file dan printer. Dalam berkomunikasi AppleTalk menggunakan port serial RS-499/RS-422 yang ada di komputer Machintosh. Seiring dengan penemuan TCP/IP. AplleTalk kini berubah menjadi Apple Open Transport yang mendukung pengalamatan standar internasional. 

===

Banyaknya protokol yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan komputer menyebabkan manusia merasa perlu membuat sebuah protokol standard yang bersifat internasional dan digunakan oleh semua alat komunikasi di dunia.

IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers), merupakan institusi yang melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan pada bidang teknologi dan industri. Pada awal tahun 1980, IEEE melakukan standarisasi LAN dan MAN. Kemudian sektor ini diamakan 802. Artinya tahun 1980 bulan Februari, yaitu bulan pembentukannya sektor kerja yang menangani standarisasi jaringan komputer internasional.

Seiring perkembangannya, 802 terpecah menjadi beberapa bagian. Yaitu:
Unit
Bidang
802.1
Higher Layer LAN Protocols Working Group
802.3
Ethernet Working Group
802.11
Wireless LAN Working Group
802.15
Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group
802.16
Broadband Wireless Access Working Group
802.17
Resilent Packet Ring Working Group
802.18
Radio Regulator TAG
802.19
Coexistence TAG
802.20
Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group
802.21
Media Independent Handoftt Working Group
802.22
Wireless Regional Area Network
Dengan adanya IEEE, berbagai protokol jaringan distandarisasi dan dikembangkan agar dapat diterapkan secara global. Muncullah Protokol-protokol yang berlaku saat ini seperti TCP/IP, Ethernet, dan sebagainya.